Kutulis sajak ingin kubuat jadi purnama
bait-bait kisah terangkai dalam diksi bercahaya cinta
kububuhkan kata “purnama mendekap dirimu dalam hangat”
Malam takkan lagi jaga kelam
awan berarak menuju lembah jauh dari pesisir
tinggalkan kamu dan aku, dalam pakeliran pemimpi
tiba-tiba menjelma purnama di wajahmu
Ada kehangatan purnama menerobos garis-garis rasa
saat kilau pelangi rengkuh wajahmu
Tatapanmu menyejukkan udara di ruang hatiku
sayup kudengar degup jantungmu merajut syair
Kusuguhkan rindu hangat dalam sajak
biarlah uapnya menyatu disudut hatimu
terbayang romanmu merona nodai pipi ranummu
Majnun kan tetap melangkah dengan tongkat kata-kata
Laila pun hanya tersipu dengan kerudung cinta
Tapi purnama tetap akan purnama
Walau langit tak akan sempurna
No comments:
Post a Comment