Kurasakan apa yang mendesak ingin hati kecil ungkap
merayap perlahan di ujung tenggorokan
menggantung pada pangkal lidah
tertatih huruf, suku kata, kata
hingga frase memberontak. tapi,
bibir enggan bersuara
ah kau t'lah buat otakku syok
kau t'lah buat semuanya beku
kaku, purba dalam senja
hanya gumam kembali memfakta
pandangi bayangmu
setubuhi wangimu
dan satu nafas panjang pasung rinduku
No comments:
Post a Comment