Detik, menit purnama membentang
memori menggelitik perlahan membuka pintu kenangan
malu-malu membisikkan kerinduan
terang purnama menyilaukan cermin kesadaran
menggantung di langit kepiluan
aku disini hanya mampu memandang purnama
aku disini hanya bisa mengenang purnama
aku disini hanya duduk meniti dan merajut asa
berkaca-kaca tanpa bisa aku cegah
kilauan kornea tlah menyempit dalam duka
esok purnama kan bersenggama balutan mentari
walau sesaat telah ciptakan kata
kata membait meniti rindu
akankah purnama kembali esok
ataukah purnama hanya di pangkuanmu
bersama sang Harjuna
No comments:
Post a Comment