Wednesday, April 15, 2009

Pada Gerimis Aku Bercermin

Kuhamparkan ruang dalam langit membiru
rasa hadir mengisi tiap jengkal waktu
kucoba rangkai jengkal-jengkal angkasa
agar bersinar terang memberi lukisan kehidupan
tiba-tiba gerimis satu-satu turun ke bumi
saat matahari terik di siang hari

Cuaca tak bersahabat menikahi langit
Hujan gerimis bak jarum meluncur menghujam bumi
sementara matahari bersinar terik
panas dan dingin menimbulkan sensasi
kala gundah menyelimuti hati

Pandangan mataku terus lurus
menerobos alam penuh makna
Pada gerimis satu-satu menghitung waktu
Dalam derai sunyi ini aku mengungkap diri
Pada sepi yang memberiku jawaban
Potongan hatinya telah selesai kupahat tiap sudut
Aku telah rapuh dan berderai dalam keping-keping

Malam ini aku tak pejamkan mata
Ada Kecamuk gundah yang terungkap lepas
bergejolak gundah turuti inginku yang jujur,
aku coba menata rasa ini
Ternyata gerimis bercampur terik matahari
tak hanya meninggalkan sensasi
kala perdebatan alam terjadi
Pada gerimis siang tadi aku bercermin

1 comment:

n i s a said...

hai back :)

*sorry, can't use your shoutmix.*