kujumpai samudra, yang membuatku bebas berlayar;
kulihat angkasa biru, yang membuatku melayang ceria;
kurasakan yang termanis, yang membuatku terpikat lekat padamu.
Kadang aku duduk termenung, mengambil secarik kertas kosong
dan menyentuhkan ujung ballpoint diatasnya,
mencoba mereka-reka semua pilihan yang ada, lalu kemudian menuliskan
Berusaha membangun kembali sisa-sisa reruntuhan hati,
mengais-ngais diantara serpihan yang tertinggal untuk berusaha kubangun kembali,
sangat berat…, tapi apa dayaku saat ini, aku tak punya kuasa, bahkan untuk diriku sendiri.
Entah bagaimana awalnya, dan bagaimana prosesnya,
kali ini aku benar-benar merasa bersalah
berat.., lelah dan letih terasa jiwa ini, semuanya sangat singkat,
seperti terbangun dari mimpi buruk, tapi sakitnya beritu nyata,
masih teringat jelas saat itu, saat dimana hati ini mulai menemukan kesejukan dan ketenangan, namun seketika itu juga berubah menjadi sakit yang teramat sangat hingga menggoncang ketenangan jiwa ini ketika tersadar bahwa ini hanyalah mimpi.
Aku hehilangan sesuatu yang sangat berarti di hati,
aku tak mampu menggapainya, bahkan aku tak berdaya lagi meski hanya berharap,
entah.., aku hanya bisa mengucap maaf untukmu yang tersakiti,
tak pernah terbayangkan akan berakhir seperti ini,
maaf atas ketidakberdayaanku, maaf karena telah melukaimu,
No comments:
Post a Comment