Riak berbusa menepi perlahan
pasir pun tetap membisu,
di tempat ini barangkali bisa kupahami sajak
Memandang gelombang biru
Pergi datang pada waktu yang telah ditentukan.
Lalu lalang ikan, kepiting, biduk, nelayan, atau seperti aku sekadar manapakkan jejak tuk menangkap isyarat lewat kata-kata.
Tak ada yang pantas ditinggalkan, juga
serpih-serpih kayu yang terdampar
Lambaian tangan dan air mata seperti
Jarum yang setia pada angka-angka,
jejak takkan terhapus sesaat
riak pun tetap merayap setubuhi pasir
seiring belai mesra angin pesisir
Barangkali masih ada laut yang mampu menampung makna sajakku. Datang, Singgah, dan pergi sampai sajakku menepi menemukan makna mendekap sunyi.
No comments:
Post a Comment