Merah belum sempurna terlukis di ufuk barat
riak-riak kecil masih setia belai lembut pasir
biduk terkulai dalam kebisuan
tak perduli camar membentak-bentak
perlahan angin gunung berhembus
sesenja ini angin gunung menyapa pesisir
terhenyak aku dari lamunan
menyusup perlahan susuri tiap sendi dan
menjalar menembus pori-pori hati
tertusuk aku akan busur yang melesat
menancap dalam sudut hati
kenangan pun tersibak kembali
menyeruak dipelupuk mata
senyum sungging senja rebah
dalam buaian purnama
pekat pun tersingkap
gelap memudar
akankah purnama awal bulan juni
manjakan angin gunung
manjakan angin pesisir
dalam biduk yang membisu
No comments:
Post a Comment