Senyum fajar tersunging di sudut cakrawala
kuikuti rangkaian perih wajahmu
karena kau lukiskan
ketidakmengertianmu
sementara kau lukai sendiri
Kau meminta aku
walau ada semusim kemarau di matamu
kau mampu merampas kegersangan samudera
kesendirianku
semua melukis kecantikanmu
dengan batu-batu senja
kecuali kau tak sanggup menanam sebuah arti
air mata dan kata-katamu
nanti bila sadar kemolekan waktu
dan kebeningan pun
hanya boleh menyentuh
dalam kerinduan
No comments:
Post a Comment