Wednesday, August 13, 2008

Maafkan Aku Mak

"Satpol PP kembali merazia puluhan wanita tuna susila di jembatan gang Turi." kudengar suara sayup dari televisi tetangga.
Di dalam kamar yang kecil ini, aku termenung. Senja yang mulai merayap gelap membuat aku tersiksa.
"Mak, mengapa Mak harus selalu tinggalkan aku. Aku bingung Mak, ingin mengeluh, ingin bertanya tapi mak selalu tidak ada. Jangan-jangan Emak ikut di tangkap ?" Meratapi nasib hidupku, aku terlahir dari seorang Mak yang selalu pergi malam. Mukena Emak tetap membisu seperti dulu.
Aku sering bertanya kepada diriku, mengapakah aku bisa menjadi seperti ini? Inikah segala yang di takdirkan. Mak tidak pernah menyentuh Mukena, bersuci dalam Nawaitu saja emak bahkan tidak sempat. Sementara aku selalu mengeluh dengan Tuhan. Akankah sampai kapan Emak seperti ini.
Aku buka buku Emak di laci rias. "Maafkan aku Mak bila lancang membuka buku Emak"aku hanya ingin tahu apa yang Mak tulis tiap kali pulang sebelum Emak tidur.
Aku telah terjerumus kedalam lumpur dosa, Ya.. Dosa yang amat najis bagi NYA,
Dosa kenistaan dan perzinahan..Aku... Dengan terpaksa harus terlihat bahagia Ketika lelaki yang tidak ku kenal dan ku cinta Mencumbu dan menikmati seluruh tubuhku..Ya, Aku telah menjual tubuhku ini Sebagai budak pelampiasan kepuasan Dan budak nafsu para lelaki...Namun, Semua kulakukan Bukan untuk kepuasan batinku.. Namun, Hanya demi untuk aku dan Si nang dapat bertahan hidupYa... Uang telah menang.. Dan mengalahkan segala pikiran Dan juga segala akal sehatku...Inikah takdirku??Inikah garis suratan hidupku??Inikah jalan hidup yang harus aku lalui Di sepanjang hidupku??Hidup sebagai seorang pelacur.. Namun bukan untuk kepuasan batinku, Melainkan hanya untuk aku berjuang Dan mempertahankan hidup ini...

Setitik air bening meleleh menyentuh sarungku, aku tidak dapat menolak basuhan air suci yang Tuhan berikan.
"Mak, maafkan aku Mak...., aku bingung Mak"
"Aku bingunggg........................."


No comments: