"Nang!, he kenapa kamu di kuburan ini. Pamali Nang!"
Bentakkan emak tiba-tiba mengejutkanku.
"Semalaman kamu mak cari, e malah di kuburan. Lihat Nang, bintang fajar tlah nampak, pertanda subuh kan datang, ayo pulang" lanjut Emak
Hatiku terpekur hingga dasar makam rasai kesendirian para pelaku kehidupan yang tlah ditinggal jiwanya. Seakan aku berada di alam mereka. Hanya diam, bisu dan sepi.
Ada cerita yang tiba-tiba muncul saat-saat rembulan tersenyum, tertawa lebih-lebih saat bulan sempurna.Dingin tlah bekukan jiwa dan hati ini.
"Nang ayo pulang!" ajak Emak
Nisan mematung diantara gundukan yang tiada berdaya timbun jasad yang tlah lebur. kuhanya ingat mereka yang tlah pergi.Walau jasad sirna tapi kenangan tak bisa kulupa.
Takbir menggema menyusup diantara rambut telingaku, Sadarkan aku dari kebisuan. suara itu begitu sayup dan mengiris iman hati ini yang segera menggerakkan akal sehatku, bahwa Tuhan tlah panggil aku untuk segera menghadapnya. Inilah kesempatanku tuk mengeluh dan mengadu. Mungkin Tuhan kan beritahu dimana Rembulan berada.
"Mak aku pulang Mak!"
Hanya angin yang berhembus berbisik di hatiku.Kulihat Emak tlah berada di ujung makam dan menghilang bersama kabut fajar.
No comments:
Post a Comment