Seekor Angsa putih tergolek lemas di beranda
Gerimis tipis lentingkan satu lagu dia akhir Agustus ini
Ada letih dalam dinginmu
Tertatih kau menangkap rasa yang tak betah bertamu
Terseret-seret kau dalam kelihaianmu mempermainkan angin sembilu
Kakimu luka, mengeluarkan darah yang termerah sepanjang sejarah
kau lunglai, ditusuk gerimis yang sekejap membadai
Dengan mudahnya, kau diterbangkan angin gersang
Dihantam petir yang mengerang
Dengan hati yang keluar dari sarang, kau melayang
Gerimis akhir bulan Agustus pun meradang
kau terbang, dengan mata terbelalak
kau mengusang dengan dada yang berlubang
Berharap ada yang datang
Menjengukmu di sepanjang pandang
Oh angsa putih terlelap kau dalam
dekap gerimis akhir bulan agustus
1 comment:
lirik yang bagus, pak didik, terhindar dari kesan cengeng dan sentimentil. agustus, wew... biasanya selalu mengingatkan kita pada awal2 kemarau panjang, ternyata pak didik masih menangkanp suara gerimis menjelang akhir bulan. selamat menyongsong kahdiran bulan suci, pak didik, mohon maaf lahir dan batin....
Post a Comment